Selembar jawaban kosong


Hari ini adalah saat berjalanya ujian akhir semester,
Di perkuliahan yang sedang aku jalani saat ini dengan berat hati. dan akupun tidak belajar tadi malam bahkan pada malam -malam sebelunya,
atau mungkin bahkan aku tak pernah belajar semenjak lulus dari Bangku Sekolah Dasar.

Hari ini adalah hari yang penting seperti itulah Mahasiswa mengganggapnnya,
namun seperti biasanya aku terlambat untuk bangun dan bahkan mungkin sepertinya aku akan sangat terlambat di karenakan harus mngantar seorang teman ke tempat kerjanya
setibanya di kelas aku mencoba mengangkat pergelangan tanganku untuk melihat menunjukan pukul berapa.
dan ternyata aku terlambat sekitar 29 menit, hampir setengah jam. Ah tak masalah karna memang aku teriasa datang terlambat, tak apa karna itulah kebiasaan seorang . . .






pelajaran di jam perkulahan pertama adalah Ekonomi Islam Part 2 yang sungguh Demi Allah aku tak mengerti soalnya
namun nasib baik bagimu Umar, dalam hati ku ucapkan setelah aku menoleh ke sebelah kananku yang ternyata adalah mahasiswa dari kelas sebelah,
ia baerbaik hati memberikanku contekan serta senyuman manisnya,aku sedikit berbasa basi dengan menanyai nama dan beberapa obrolan gak penting demi memberikan rasa nyaman padanya sehingga aku leluasa menyontek. dan tanpa berfikir panjang Full jawaban dari soal nomer 1 sampay dengan 5 adalah hasil jeri payahku menyalin lembar jawabanya (menyontek).

aku bersenang hati setelah dapat mengerjakan soal tanpa berfikir keras, Sungguh beruntung ujarku.
Namun Dewi Febriani, ehh Dewi Fortuna tidak berpihak padaku ketika mata kuliah kebahasan .Dan hari ini aku duduk di sudut ruangan karna absen,

Ini adalah ujian yang sedang Allah timpakan padamu hey umar, aku berkata pada diriku sendiri dan ternyata benar saja Aku melihat ke sebelah kiriku, aku tak melihat apa -apa kecuali keburukan yang pernah aku kerjakan.
Dan aku melihat ke sebelah kananku, aku tak melihat apa -apa kecuali seorang yang pernah aku sia -siakan.

Aku tak tau apa yang harus aku lakukan, karna jangankan untuk mengisi kertasnya dengan sebuah jawaban.
untuk membacanyapun aku tak mampu, aku tak pernah belajar sekalipun meskipun itu hanya hitungan detik.
di karenakan juga karna aku tak pernah mencatat sekalipun selama 6 bulan perkuliahan, dan di tambah lagi dengan hilangnya buku cetaknya.

Namun yang membuatku bersedih hati di hari ini bukanlah karna aku tidak mengisi lembar jawaban, bukan karena kebodohan ku dan ketidak tahuanku.
Tapi Seorang yang berada di sampingku bukanlah orang biasa yang tidak pernah sama sekali aku mengingat kebaikanya.
melainkan seorang yang pernah aku percayai untuk berbagi cerita -cerita rahasia dalam hidupku,
seorang sahabat prempuan yang pernah memasakan masakan untuku dan untuk sahabat -sahabatku yang lain.

aku pun heran dengan sikapnya yang bisa berubah menjadi seperti itu, di karenakan satu kesalahanku yang terlambat untuk aku sadari. aku telah membuatnya kecewa dengan tingkah laku dan perbuatan yang telah aku lakukan, maaf aku tidak dapat memutar kembali waktu dan memperbaiki semua itu.



Setidaknya aku tau dimana letak kesalahanya, aku sedang memperbaikinya. 
meskipun itu tak dapat membuat sikapmu kembali seperti dahulu,
tak apa, meskipun tak akan pernah ada seorang yang sama kebaikanya seperti halnya kamu,
aku tak peduli dengan apa yang telah kau katakan tentangku.
kau tetap sebaik yang aku kenal dahulu, pintu maaf dariku lebih besar dan lebih luas daripada amarah dan kecerobohanku yang sesaat


BACA JUGA : 

PASUKAN IMAM MAHDI ITU ADA DI LAMPUNG

PENYEBAB ABU BAKAR MENDAPAT JULUKAN ASH SIDIQ

PEWARIS PEDANG RASULULLAH

PRINCES ELDA





Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "Selembar jawaban kosong"

  1. terimakasih..
    sungguh berderai haru dalam jiwa atas apa yang telah saudara tuliskan. sungguh ini adalah kisah yang membuat diriku seakan akan masuk berperan di dalamnya, terimakasih kawan, teruslah berkarya daan teruslah aktifkan wifimu yono

    BalasHapus

beginilah islam dalam memandang hukum karma

bagaimana sudut pandang mengenai hukum Karma dalam kacamata islam Di indonesia ini memang Kita itu sama –sama mengenal istilah hukum karma. ...